Senin, 09 Maret 2015

TUGAS INDIVIDU


Kreativitas yang Dimiliki

Bicara mengenai masalah dalam kreativitas diri sendiri, saya sendiri sebetulnya sulit untuk menilai dan mengintropeksikannnya. Namun pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menjabarkannya dengan menggunakan metode pendekatan 4P yaitu, pribadi,pendorong,proses dan produk.

Pertama dapat dilihat dari segi “PRIBADI”. Setiap individu yang lahir di dunia memiliki kreativitas di dalam diri mereka masing-masing  tetapi kreativitas dari setiap individu memiliki tingkat yang berbeda-beda. Dalam hal ini juga terjadi pada diri saya dimana tingkat kreativitas saya dalam beberapa bidang cenderung sedikit dibandingkan dengan hal yang lain.

Kedua dapat dilihat dari segi “PENDORONG”. Faktor ini juga lah yang mempengaruhi dari berkembang atau tidaknya kreativitas dalam diri seseorang. Contoh kecil seperti di dalam lingkungan social, dimana 2 orang yang memiliki latar belakang social yang berbeda tetapi memiliki hobi yang sama akan berbeda dalam  kreativitasnya.  Dari latar belakang tersebut  dapat mempengaruhi kreativitas seseorang untuk mengeksplor dan mengembangkannya. dari segi pendorong ini lah yang juga terjadi pada saya, dimana saya mulai berani untuk mengeluarkan imajinasi saya pada saat SMP. Lingkungan keluarga dan lingkungan social mulai mendukung dan ada kesempatan untuk saya mengeksplor kreativitas saya. Sampai saat ini efek dari lingkungan keluarga dan lingkungan social masih saya rasakan. Jadi, efek dari faktor lingkungan memberikan pengaruh yang cukup besar dari kreativitas yang dimiliki oleh seseorang, mungkin saja saya memiliki tingkat kreativitas yang cukup baik tetapi saya kurang untuk melatih nya. Terkadaang tiba-tiba imajinasi yang cukup bagus muncul di dalam pikiran saya dan pada saat itu juga imajinasi saya harus digambarkan. Jika tidak mungkin imajinasi saya yang tiba-tiba muncul itu dapat hilang begitu saja. Seperti hal nya terkadang saya suka untuk menggambarkan sesuatu pada saat imajinasi saya tergambar secara bagus dan luas tetapi kadang kala saya tidak mendapatkan imajinasi yang bagus untuk menggambarkan sesuatu. Jika saya mendapatkan kesempatan untuk berlatih, saya bisa untuk mengeksplorkan nya. Karena saya tidak bisa berimajinasi secara begitu saja, saya hanya bisa menjadi penikmat saja. Sebetulnya saya ingin memperdalam imajinasi saya untuk bisa menggambarkan sesuatu, namun yang menjadi kendala adalah rasa malas yang cenderung besar dan kurangnya rasa percaya diri.

Ketiga dapat dilihat dari segi “PROSES”. Hal ini lah yang menjadi pemicu dan tolak ukur saya, apakah saya dapat berkembang pada 1 bidang yang saya sukai dan minati. Dari proses yang saat itu saya ambil adalah menggambar.

Keempat dapat dilihat dari segi “PRODUK”. Dimana hasil karya dari seseorang dapat dinikmati dan bermakna bagi orang yang bersangkutan dan orang lain. Pada saat bulan puasa untuk mengisi waktu luang, sebagian anak kecil di sekitar rumah saya membeli hasil dari gambar saya untuk diwarnai. Dari hal kecil tersebut dapat mendorong rasa percaya diri saya untuk mengembangkan kreativitas saya walaupun saya belum merasa percaya diri sepenuhnya.

Sabtu, 07 Maret 2015

TUGAS KELOMPOK


Tugas Diskusi Kelompok


Aena Nafulani                                           10514368
Deby Damayanti                                       12514602
Firda Hayati                                              14514255
Yuliana Rizdyawati                                    1C514551
Tresna Destiana Indahswari                       1A514817
Windy Nurlia Rizky                                   1C514283
Evi Agustini                                                13514691
Fauziah Hairunnisa                                      14514083
Miratania Utami Dewi                                 16514667
Vina Tresna Utami                                      1C514062

1.   Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar daripada anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak?

Menurut kami pernyataan itu benar, karena biasanya anak laki-laki lebih mudah mengeksplor hobi yang menjadi minat mereka, sedangkan anak perempuan lebih banyak mempertimbangkan hal yang akan mereka putuskan. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor hormon. Hormon anak perempuan tidak stabil di bandingkan hormon anak laki-laki. Dimana diketahui bahwa perempuan mengalami siklus datang bulan yang rutin yang juga dapat mempengaruhi emosi serta tindakan di lakukan. Sementara, anak laki-laki yang memiiki hormon stabil cenderung lebih berani mencoba hal yang baru sehingga reativitasnya lebih besar di tunjukkan daripada anak perempuan.

2.   Anak dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih kreatif daripada anak yang berasal dari sosial ekonomi yang rendah?

Ditinjau dari segi media dan fasiitas,kami berpendapat pernyataan itu benar. Karena,kreativitas bisa di dapat dengan cara berlatih dan pengalaman yang di dapat , dengan media/fasilitas yang memadai seorang anak dapat dengan muda mengetahui bakat dan minatnya dan menyalurkan kreativitas tersebut di kegiatan yang mereka senangi . Tentunya sikap kreative lebih bisa terealisasi dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan anak yang memiliki ekonomi rendah,mereka terbatas untuk dapat menyalurkan kreativitasny.Selain itu mereka memiliki kecendrungan untuk lebih sulit bersaing dengan anak-anak yang memiliki ekonomi tinggi.Tetapi,tentu adanya perbedaan itu bisa ditutupi apabila orangtua lebih mengetahui serta mendukung setiap kegiataan positif anak yang mereka senangi.

3.   Anak dari berbagai dari urutan kelahiran menunjukkan tingkat kreativitas yang berbeda?

Pendapat kami, pernyataan itu salah. Hal ini disebabkan oleh keturunan dan lingkungan, pda dasarnya kreativitas itu tidak dipengaruhi faktor usia. Meskipun pengalaman seseorang yang urutan kelahirannya lebih awal cenderung lebih banyak,tidk menutup kemungkinan kreativitasnya lebih rendah dari seseorang yang urutan kelahirannya dibawah. Karena setiap pengalaman tergantung bagaimana individu itu sendiri bisa menghasilkan nilai kreativitas dari pengalaman tersebut.