Kreativitas yang Dimiliki
Bicara mengenai masalah dalam
kreativitas diri sendiri, saya sendiri sebetulnya sulit untuk menilai dan
mengintropeksikannnya. Namun pada kesempatan kali ini saya akan mencoba
menjabarkannya dengan menggunakan metode pendekatan 4P yaitu, pribadi,pendorong,proses
dan produk.
Pertama dapat dilihat dari segi
“PRIBADI”. Setiap individu yang lahir di dunia memiliki kreativitas di dalam
diri mereka masing-masing tetapi kreativitas
dari setiap individu memiliki tingkat yang berbeda-beda. Dalam hal ini juga
terjadi pada diri saya dimana tingkat kreativitas saya dalam beberapa bidang
cenderung sedikit dibandingkan dengan hal yang lain.
Kedua dapat dilihat dari segi “PENDORONG”.
Faktor ini juga lah yang mempengaruhi dari berkembang atau tidaknya kreativitas
dalam diri seseorang. Contoh kecil seperti di dalam lingkungan social, dimana 2
orang yang memiliki latar belakang social yang berbeda tetapi memiliki hobi
yang sama akan berbeda dalam kreativitasnya. Dari latar belakang tersebut dapat mempengaruhi kreativitas seseorang untuk
mengeksplor dan mengembangkannya. dari segi pendorong ini lah yang juga terjadi
pada saya, dimana saya mulai berani untuk mengeluarkan imajinasi saya pada saat
SMP. Lingkungan keluarga dan lingkungan social mulai mendukung dan ada kesempatan
untuk saya mengeksplor kreativitas saya. Sampai saat ini efek dari lingkungan
keluarga dan lingkungan social masih saya rasakan. Jadi, efek dari faktor
lingkungan memberikan pengaruh yang cukup besar dari kreativitas yang dimiliki
oleh seseorang, mungkin saja saya memiliki tingkat kreativitas yang cukup baik
tetapi saya kurang untuk melatih nya. Terkadaang tiba-tiba imajinasi yang cukup
bagus muncul di dalam pikiran saya dan pada saat itu juga imajinasi saya harus
digambarkan. Jika tidak mungkin imajinasi saya yang tiba-tiba muncul itu dapat
hilang begitu saja. Seperti hal nya terkadang saya suka untuk menggambarkan
sesuatu pada saat imajinasi saya tergambar secara bagus dan luas tetapi kadang
kala saya tidak mendapatkan imajinasi yang bagus untuk menggambarkan sesuatu. Jika
saya mendapatkan kesempatan untuk berlatih, saya bisa untuk mengeksplorkan nya.
Karena saya tidak bisa berimajinasi secara begitu saja, saya hanya bisa menjadi
penikmat saja. Sebetulnya saya ingin memperdalam imajinasi saya untuk bisa menggambarkan
sesuatu, namun yang menjadi kendala adalah rasa malas yang cenderung besar dan
kurangnya rasa percaya diri.
Ketiga dapat dilihat dari segi “PROSES”.
Hal ini lah yang menjadi pemicu dan tolak ukur saya, apakah saya dapat
berkembang pada 1 bidang yang saya sukai dan minati. Dari proses yang saat itu
saya ambil adalah menggambar.
Keempat dapat dilihat dari segi
“PRODUK”. Dimana hasil karya dari seseorang dapat dinikmati dan bermakna bagi
orang yang bersangkutan dan orang lain. Pada saat bulan puasa untuk mengisi
waktu luang, sebagian anak kecil di sekitar rumah saya membeli hasil dari
gambar saya untuk diwarnai. Dari hal kecil tersebut dapat mendorong rasa
percaya diri saya untuk mengembangkan kreativitas saya walaupun saya belum
merasa percaya diri sepenuhnya.