1. Latar
Belakang Masalah
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri yang selalu berinteraksi
dengan orang lain, oleh karena itu dalam berinteraksi dengan orang lain,
individu kadang-kadang berbuat salah kepada individu lain. Setiap individu
tentu pernah mengalami perlakuan dan situasi yang mengecewakan atau
menyakitkan. Tidak semua individu mau dan mampu secara tulus memaafkan dan
melupakan kesalahan orang lain. Memaafkan itu sendiri pada dasarnya didasari
dari diri sendiri, sehingga dengan adanya kematangan emosi pada remaja
diharapkan dapat membantu untuk menumbuhkan perilaku memaafkan pada remaja.
Remaja
yang mampu mengontrol emosinya dapat dikatakan sebagai suatu proses
perkembangan menuju kematangan emosi. Remaja yang memiliki kematangan emosi akan
lebih bisa memahami atau menguasai emosinya dan dirinya sendiri sehingga dapat
menunjukkan kontrol emosinya yang baik dengan cara mengungkapkannya dengan
cara-cara yang dapat lebih diterima.Individu yang memiliki kematangan emosi
membuat individu tersebut lebih mudah dalam mengontrol emosinya apabila
munculnya suatu konflik, hal ini menggambarkan bahwa saat individu mampu
mengendalikan suatu konflik, ada faktor-faktor yang mempengaruhi adanya
kematangan emosi, yaitu faktor lingkungan, faktor individu dan faktor
pengalaman
Berdasarkan
uraian di atas, kematangan emosi merupakan salah satu faktor yang berhubungan
dengan perilaku memaafkan pada remaja. Dimana remaja membutuhkan pemahaman
tentang kematangan emosi dan perilaku memaafkan sebagai upaya untuk dapat
mengontrol dan mengelola emosinya untuk menghindari hal-hal negatif yang dapat
merugikan dirinya sendiri maupun orang lain dan mampu mengungkapkan emosinya
dengan cara-cara yang lebih dapat diterima. Mengacu pada latar belakang masalah
di atas, maka peneliti tertarik untuk melihat “Hubungan antara kematangan emosi
dengan perilaku memaafkan pada remaaja.
Metode
Penelitian :
- Variabel Terikat (Y) : perilaku
memaafkan
- Variabel Bebas (X) : kematangan
emosi
- Populasi : Populasi dalam
penelitian ini adalah remaja kota Tangerang
- Sampel : Remaja Akhir Usia 17-22,
Berjenis kelamin laki-laki /perempuan, yang masih duduk di bangku SMA/SMK Kota
Tangerang
- Teknik Pengumpulan Data: Menggunakan penelitian kuantitatif,
pengumpulan data menggunakan kuisoner. Penelitian ini menggunakan teknik
non probability sampling yaitu purposive sampling
- Teknik Analisis Data : Teknik analisis data
menggunakan uji hubungan korelasi Bivariate yang selanjutnya akan dianalisa. Analisa data yang digunakan adalah teknik
analisa data korelasi Product Moment Pearson, dengan
menggunakan bantuan program software statistical product
and service solution (SPSS) ver. 21.0 for Windows untuk menguji apakah ada hubungan antara kematangan emosi dengan
perilaku memaafkan pada remaja
2. Jika
penelitian ini dibuat suatu sistem kedalam CBIS, termasuk dalam sistem berbasis
pengetahuan dan sistem pakar.
3. Terdapat potensi
dilakukan penelitian terhadap sistem, karema memanfaatkan pengetahuan- pengetahuan dalam basis pengetahuan untuk menyelesaikan
permasalahan dan memasyarakatkan atau memperkenalkan pengetahuan dari seorang
pakar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar