Jumat, 20 Oktober 2017

Hubungan Antara Kematangan Emosi dengan Perilaku Memaafkan Pada Remaja

1. Latar Belakang Masalah

        Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa,dimana pada masa remaja merupakan taraf mencari identitas diri, sehingga mengalami banyak perubahan baik fisik, sosial, dan emosional. Batasan usia pada remaja adalah usia 12 sampai 22 tahun. Masa remaja merupakan masa yang paling banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan teman-teman sebaya, sehingga remaja banyak mengalami konflik baik itu dengan teman, orang tua dan orang lain. Agar remaja tidak mendapat dampak negtif dari konfli, maka remaja membutuhkan perilaku memaafkan supaya remaja tidak lagi merasa sakit, dendam dan menderita dengan perasaan sendiri, bisa melepaskan semua amarah, dan tidak lagi mempunyai perasaan untuk membalas semua sakit hati, sehingga bisa membangun kembali hubungan yang baik.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri yang selalu berinteraksi dengan orang lain, oleh karena itu dalam berinteraksi dengan orang lain, individu kadang-kadang berbuat salah kepada individu lain. Setiap individu tentu pernah mengalami perlakuan dan situasi yang mengecewakan atau menyakitkan. Tidak semua individu mau dan mampu secara tulus memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain. Memaafkan itu sendiri pada dasarnya didasari dari diri sendiri, sehingga dengan adanya kematangan emosi pada remaja diharapkan dapat membantu untuk menumbuhkan perilaku memaafkan pada remaja.
Remaja yang mampu mengontrol emosinya dapat dikatakan sebagai suatu proses perkembangan menuju kematangan emosi. Remaja yang memiliki kematangan emosi akan lebih bisa memahami atau menguasai emosinya dan dirinya sendiri sehingga dapat menunjukkan kontrol emosinya yang baik dengan cara mengungkapkannya dengan cara-cara yang dapat lebih diterima.Individu yang memiliki kematangan emosi membuat individu tersebut lebih mudah dalam mengontrol emosinya apabila munculnya suatu konflik, hal ini menggambarkan bahwa saat individu mampu mengendalikan suatu konflik, ada faktor-faktor yang mempengaruhi adanya kematangan emosi, yaitu faktor lingkungan, faktor individu dan faktor pengalaman
Berdasarkan uraian di atas, kematangan emosi merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan perilaku memaafkan pada remaja. Dimana remaja membutuhkan pemahaman tentang kematangan emosi dan perilaku memaafkan sebagai upaya untuk dapat mengontrol dan mengelola emosinya untuk menghindari hal-hal negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain dan mampu mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih dapat diterima. Mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melihat “Hubungan antara kematangan emosi dengan perilaku memaafkan pada remaaja.

Metode Penelitian :

-  Variabel Terikat (Y)    perilaku memaafkan

- Variabel Bebas (X)      kematangan emosi

-   Populasi : Populasi dalam penelitian ini adalah remaja kota Tangerang

-   Sampel : Remaja Akhir  Usia 17-22, Berjenis kelamin laki-laki /perempuan, yang masih duduk di bangku SMA/SMK Kota Tangerang

Teknik Pengumpulan Data: Menggunakan penelitian kuantitatif, pengumpulan data menggunakan kuisoner. Penelitian ini menggunakan teknik  non probability sampling yaitu purposive sampling

Teknik Analisis Data : Teknik analisis data menggunakan uji hubungan korelasi Bivariate yang selanjutnya akan dianalisa. Analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data korelasi Product Moment Pearson, dengan menggunakan bantuan program software statistical product and service solution (SPSS) ver. 21.0 for Windows untuk menguji apakah ada hubungan antara kematangan emosi dengan perilaku memaafkan pada remaja

2. Jika penelitian ini dibuat suatu sistem kedalam CBIS, termasuk dalam sistem berbasis pengetahuan dan sistem pakar.

3. Terdapat potensi dilakukan penelitian terhadap sistem, karema memanfaatkan pengetahuan-   pengetahuan dalam basis pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan dan memasyarakatkan atau memperkenalkan pengetahuan dari seorang pakar
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar