Selasa, 17 Januari 2017

PSIKOLOGI MANAJEMEN "KOMUNIKASI"

Hasil gambar untuk komunikasi
 KOMUNIKASI


Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yg berarti dengan,bersama dengan dan unsur yaitu kata bilangan yg berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda cummunio yg dalam bahasa inggris menjadi communion yg berarti kebersamaan,perseketuan,persatuan,gabungan,pergaulan,hubungan. Karena untuk ber-communio diperlukan usaha dan kerja,dari kata itu dibuat kata kerja communicare yg berarti membagi sesuatu dengan seseorang,memberikan sebagian kepada seseorang,tukar menukar,membicarakan sesuatu dengan seseorang,memberitahukan sesuatu kepada seseorang,bercakap-cakap,bertukar pikiran berhubungan dan berteman.Berdasarkan berbagai arti kata communicare yg menjadi asal kata komunikasi,maka secara harfiah komunikasi berarti pemberitahuan,pembicaraan,percakapan,pertukaran pikiran atau hubungan.

KOMUNIKASI NON VERBAL

Komunikasi non verbal adalah yg pesannya dikemas dalambentuk nonverbal,tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal ternyata jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal,dengan kata-kata. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu,komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkap hal yg mau diungkap karena spontan. Meskipun lebih umum,terus-menerus dipakai dan lebih jujur,namun komunikasi nonverbal sulit ditafsir karena kabur. Kekaburan ini disebabkan karena struktur komunikasi nonverbal tidak jelas. Karena itu,mempelajari komunikasi nonverbal lebih sulit daripada mempelajari komunikasi verbal. Sebab pembendaharaan kata,tata kalimat dan tata bahasanya sulit ditunjuk.

BENTUK KOMUNIKASI NON VERBAL

Komunikasi non verbal dapat berbentuk
·         Bahas tubuh. Bahasa tubuh yg berupa raut wajah,gerak kepala,gerak tangan,gerak-gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan,isi hati,isi pikiran,kehendak dan sikap orang
·         Tanda. Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata.
·         Tindakan/perbuatan. Tindakan/perbuatan sebetulnya tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata,tetapi  dapat menghantarkan makna.
·         Objek. Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata,tetapi dapat menyampaikan arti tertentu.

FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL

Kecuali dari hakikatnya dapat menyampaikan arti,komunikasi nonverbal dapat berfungsi untuk :

·         Melengkapi komunikasi verbal
·         Menekankan komunikasi verbal
·         Membesar-besarkan komunikasi verbal
·         Melawan komunikasi verbal
·         Meniadakan komunikasi verbal

Dengan mengetahui hakikat bahasa verbal dan nonverbal itu,kita dapat menggunakan kedua macam bahasa itu dalam komunikasi kita dengan orang lain secara lebih sadar,efisien dan efektif.

KOMUNIKASI FORMAL DAN INFORMAL
KOMUNIKASI FORMAL

Komunikasi disebut formal  atau resmi dipandang dari segi jujur,pelaku,tujuan dan bentuknya. Komunikasi formal dilakukan dalam lembaga formal. Komunikasi formal adalah komunikasi yg dilakukan dalam lingkup lembaga resmi,melalui jalur garis perintah,berdasarkan struktur lembaga,oleh pelaku yg berkomunikasi sebagai petugas lembaga dengan status masing-masing. Dengan tujuan menyampaikan pesan yg berkaitan dengan kepentingan dinas dan dengan bentuk resmi yg berlaku pada lembaga resmi pada umumnya.
Dari arah komunikasi,pada komunikasi formal ditemukan komunikasi kebawah, ke atas, ke samping dan menyilang.

KOMUNIKASI KE BAWAH
Komunikasi ke bawah adalah komunikasi yg mengalir dari bagian atas lembaga ke bagian bawah lembaga yg dilakukan oleh pejabat atas (atasan) ke petugas bawah (bawahan),melalui rantai perintah resmi lembaga dari mata rantai paling atas ke mata rantai paling bawah.
·         BENTUK KOMUNIKASI KE BAWAH
Bentuk komunikasi ke bawah dapat lisan ataupun tertulis. Bentuk lisan dapat berupa percakapan,dialog atau wawancara interpersonal satu lawan satu orang,pembicaraan dalam kelompok kecil,rapat,konferensi, atau pembicaraan publik berupa ceramah,pidato bagi semua yg menjadi anggota lembaga. Bentuk tertulis antara lain memo,surat,laporan,pengumuman,surat edaran,majalah.
·         FUNGSI KOMUNIKASI KE BAWAH
1.     Menyampaikan informasi dari bagian atas ke bagian bawah yg berkaitan dengan kebijakan,peraturan,prosedur,program dan sasaran kerja
2.      Memberikan penugasan dan pengarahan kerja
3.      Menyampaikan umpan balik oleh atasan kepada bawahan tentang perilaku atau kinerjanya.
4.      Memberikan informasi lembaga berupa laporan keadaan dan laporan perkembangan
5.      Mengajukan permintaan dari atasan terhadap bawahan
Komunikasi dari atas ke bawah berguna bagi atasan untuk mengarahkan dan mengendalikan perilaku dan kerja bawahan
KOMUNIKASI KE ATAS
Komunikasi ke atas adalah komunikasi dari bagian bawah,atau petugas bawah kebagian atas lembaga atau pejabat atas yg dilakukan bawahan dan disampaikan ke atasan melalui rantai perintah resmi lembaga dari bawah ke atas.
·         BENTUK KOMUNIKASI KE ATAS
Komunikasi ke atas dapat berbentuk lisan atau tertulis. Berbentuk lisan,misalnya usulan,laporan,permintaan,atau keluhan secara lisan. Berbentuk tertulis,misalnya usulan,laporan,permintaan atau keluhan secara tertulis
·         FUNGSI KOMUNIKASI KE ATAS
1.      Menyampaikan umpan balik atas kebijakan,peraturan,pengarahan dan instruksi atasan
2.      Menyampaikan laporan perkembangan hasil kerja
3.      Menyampaikan gagasan dan usulan untuk peningkatan kerja dan pemecahan masalah
4.      Menyampaikan permintaan informasi atau bantuan
5.     Menyampaikan ungkapan perasaan,sikap dan keluhan yg berkaitan dengan kerja dan pribadi bawahan
Komunikasi akurat dari dari bawah ke atas penting bagi atasan untuk memecahkan masalah dengan baik dan tepat.
KOMUNIKASI MENYAMPING
Komunikasi menyamping,komunikasi lateral atau komunikasi horizontal adalah komunikasi antar rekan kerja sejawat dalam bagian atau kelompok yg sama,atau antar petugas antar bagian yg sama tingkatnya. Pada dasranya komunikasi menyamping berguna untuk koordinasi kerja dan tim kerja. Dasar pemikirannya adalah sistem kerja,dan meluasnya kelompok-kelompok khusus dalam lembaga seperti tim proyek,panitia,kelompok tugas yg anggota-anggotanya diambil dari beberapa bagian yg setingkat.
KOMUNIKASI MENYILANG
Komunikasi menyilang atau diagonal adalah komunikasi yg menyilang memotong rantai perintah organisasi dan dilakukan oleh petugas dari bagian yg berbeda dan tingkatan yg berbeda pula. Komunikasi menyilang terjadi juga antara staf dan bagian. Komunikasi menyilang digunakan untuk meningkatkan efisiensi kerja,memecahkan masalah-masalah antar bagian dan meminta pertimbangan dari bagian staf direksi. Sebelum melakukan komunikasi menyilang sebaiknya orang minta izin dulu dari petugas yg bersangkutan. Jika karena sesuatu hal izin belum diperoleh,maka sesudah melakukan komunikasi menyilang,pelaku melaporkan hasilnya. Dengan cara itu salah pengertian dan perasaan diabaikan dapat dihindari.
KOMUNIKASI INFORMAL
Komunikasi informal adalah komunikasi dari atas ke bawah atau sebaliknya yg mengalir di luar rantai perintah formal lembaga. Komunikasi itu tidak dilakukan orang secara resmi sebagai petugas berdasarkan jabatan yg dipegang,pangkat yg dipunyai dan status dalam lembaga,tetapi sebagai manusia yg bekerja dalam lembaga. Bentuk yg diambil dalam komunikasi itu tidak resmi yg berlaku dalam lembaga resmi dan cara-cara resmi. Seperti komunikasi formal,komunikasi itu dapat tertulis atau elektronik,tetapi yg lebih banyak adalah lisan.
MANFAAT  KOMUNIKASI INFORMAL
Meski tidak resmi,namun komunikasi informal memenuhi sejumlah kebutuhan,antara lain :
1.      Memenuhu kebutuhan sosial orang untuk berhubungan dengan orang lain dan menjadi bagian kelompok
2.      Mengatasi kejenuhan dan monotonitas kerja
3.      Menjadi  jalan untuk mempengaruhi orang lain
4.      Menjadi sumber informasi kerja yg tidak diperoleh melalui saluran informasi resmi. Dengan demikian,kerja jalan terus meski tidak ada informasi resmi yg diperoleh
5.      Mengatasi kelambatan komunikasi yg sering kaku dan harus melalui berbagai saluran dan jalur

DAFTAR PUSTAKA
Hardjana.A.M.(2003).Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal.Kanisius : Jl.Cempaka 9,Deresan,Yogyakarta.


PENGERTIAN MODEL

Model adalah representasi simbolik dari suatu benda,proses, sistem, atau gagasan. Model dapat berbentuk gambar-gambar grafis, verbal, atau matematikal. Perbedaan pokokantara teori dan model adalah: teori merupakan penjelasan,sementara model hanya merupakan representasi. Yang dimaksud model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Secara umum,model-model komunikasi dapat dibagi dalam lima kelompok.

                                                                                                
1. Kelompok pertama, disebut sebagai model-model dasar.

2. Kelompok kedua menyangkut pengaruh personal, penyebaran dan dampak komunikasi masa terhadap         perorangan.


3. Kelompok ketiga meliputi model-model tentang efek komunikasi massa terhadap kebudayaan dan                 masyarakat.


4. Kelompok keempat berisikan model-model yang memusatkan perhatian pada khalayak.


5. Kelompok kelima mencakup model-model komunikasi tentang sistem, produksi, seleksi dan alur media         massa.


FUNGSI MODEL


Fungsi model ada empat

1.Mengorganisasikan

2.Membantu menjelaskan

3.Meuristik dan

4.Memprediksi


TEORI S-O-R




Teori SOR

PENGERTIAN S-O-R adalah sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Respon, ini semua berasal dari psikologi. Objek material dari psikologidan komunikasi adalahsama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, konasi. Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.


Elemen-elemen dari model ini adalah pesan (stimulus), komunikan (organisme), efek (respon). 
Model S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut:


Proses diatas mengambarkan perubahan sikap dan bergantung kepada proses yang terjadi pada individu. Stimulus yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau dapat ditolak, maka pada proses selanjutnay terhenti.  Ini berarti stimulus tersbut tidak efektif dalam mempengaruhi organisme, maka tidak ada perhatian (attention) dari organisme, jika stimulus diterima oleh organisme berarti adanya komunikasi dan perhatian   dari organisme, dalam hal ini   stimulus efektif dan ada reaksi. Langkah selanjutnya adalah jika stimulus telah mendapat perhatian dari organisme, kemampuan dari organisme inilah yang dapat melanjutkan proses berikutnya. Pada langkah berikutnya adalah organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesediaan dalam mengubah sikap. Dalam perubahan sikap ini dapat dilihat bahwa sikap dapat berubah hanya jika rangsangan yang diberikan melebihi rangsanga semula. Perubahan berarti bahwa stimulus yang diberikan dapat meyakinkan organisme, dan akhirnya secara efektif dapat merubah sikap.

Hovland (dalam Effendy,2003:255) beranggapan bahwa perubahan sikap adalah serupa dengan proses belajar. Dalam mempelajari sikap yang baru ada tiga variabel penting yang menunjang proses belajar tersebut yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan.


Dimulai pada tahun 1030-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang banyak mendapat pengaruh teori psikologi, teori S-O-R singkatan dari Stimulus- Organism-Respon. Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi adalah proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengatakan kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O- R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif.


Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus, sehingga seseorang dapat mengaharapkan dan  memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dari model ini adalah:
  1. Pesan (stimulus,S)
  2. Komunikan (Organism, O): perhatian, pengertian, penerimaan
  3. Efek (respon, R):perubahan sikap

Proses dari perubahan sikap adalah serupa dengan proses belajar. Dalam mempelajari sikap ada tiga variabel yang penting menunjang proses belajar tersebut yaitu: perhatian, pengertian, penerimaan.

Sikap yang dimaksud disini adalah kecendrungan bertindakan, berpikir, berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukanlah perilaku, tetapi lebih merupakan kecendrungan untuk berprilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap, dengan demikian pada kenyataan tidak ada istilah sikap yang berdiri sendiri. Sikap juga bukanlah sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah seseorang harus setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan.

Sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap objek, orang, situasi, dan mungkin aspek-aspek lain dunia, termasuk ide abstrak dan kebijaksanaan sosial. Dengan demikian ahli psikologi sosial biasanya memandang sikap sebagai gabungan dari komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen perilaku. Mann (1969, dalam Azwar,1995) menjelaskan bahwa komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotip yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Adapun komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi, aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang. Komponen perilaku berisi tendensi atau kecendrungan untuk bertindak atau bereaksi dengan cara-cara tertentu (Sobur, 2003:358-362).

DAFTAR PUSTAKA 


Sobur, Alex. 2003. Psikologi umum. Pustaka Setia, Bandung. Sunarwinadi, Ilya. 1993. Komunikasi Antar Budaya.UI Pers,Jakarta

Effendy, Onong Uchjana.2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. PT.Citra Aditya Bakti, Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar